Friday 30 March 2018

TEKAD DAN KEKUATAN SESUNGGUHNYA



Ada yang menghilang dari kehidupan ini namun ada juga yang datang, ada yang tak peduli lagi kemudian ada yang peduli kembali.

Sepertinya semua http://kleinerstift.blogspot.com  berimbang, dan jika kita biarkan mengalir sebagaimana mestinya maka waktu sendiri yang akan menuntun kita pada jalan yang terbaik.

Kita memikirkan sesuatu kemudian melakukannya namun hasilnya tak persisi seperti yang kita harapkan, kemudian membuat kita kecewa lalu kita meninggalkannya, sunggu usaha yang sia sia, ketika kita lebih memilih berpaling dari aliran arus tersebut kemudian memulai dengan arus yang baru maka secara tidak sadar kita memulai dari 0 kembali.... dan sadar kah kita jikalau kita memulainya dari awal kembali maka belum tentu kesalahan seperti itu tidak akan terhindarkan!

Namun jika kita memilih memperbaiki apa yang telah kita lakukan selama itu kemudian mengembangkannya maka yakinlah arusmu suatu saat akan semakin deras dan akan mampu membawamu pada tempat yang alirannya lebih tenang dan dapat memberimu hal lebih dari apa yang kau harapkan.

Orang kadang memikirkan bahwa sebuah kesalahan adalah sebab dari sebab dari sebuah kegagalan.... namun kali ini aku katakan padaMU KESALAHAN adalah awal dari sebuah keberhasilan dimana kesalahan adalah guru terbaik dqlqm memperbaiki diri dan menghindarkan diri dari kesalahan kesalqhan brikut dan membuat kita lebi hati hati dalqm bertindak dan mengambil sebuah keputusan.

Jika kau tidak siap untuk salah maka jangan pernah melakukan sesuatu dan jangan pernah berharap untuk sukses dan jika kau tidak berani untuk gagal maka jangan pernah mencoba berusaha untuk jadi sukses karena mereka yang takut kalah dan takut gagal adalah orang orang yang telah banyak mendekam dalam penjara yang busuk, mati karena stres, frustasi dan kemudian bunuh diri, menghinakan diri dengan mengambil hak orang lain dan juga tidak pernah merasakan sebuah kebahagiaan yg sesunggunya.

Yang kita harus miliki adalah sebuah tekad kuat pantang menyerah dan tidak mudah putus asah, selalu melakukan hal baik sekecil apapun itu dan berusaha sejujur jujurnya, berfikir pisitif , menerima masukan orang lain dan tifak mengeluh...... yang pada intinya adalah

IKUTI SKENARIO SANG PENCIPTA DAN LAKUKAN SESUAI ALURNYA

yakin lah kau akan sampai pada tujuanmu.

#ryahnt

Thursday 29 March 2018

ELEGI UNTUKMU AYAH

Wahai Ayah, yang namamu selalu ku tanam dalam hati.
Inilah syair rindu, yang ku tulis untukmu.
Ketika aku kecil, kau, dengan gagah berani melindungiku, melawan para musuh, walau itu hanya serangga sekalipun.
Ketika aku kecil, merintih kesakitan, karna sakit menggrogoti tubuh ini. Dengan sigap, kau menjadi pahlawan, kesatria yang rela mati, demi sang buah hati.

http://kleinerstift.blogspot.com

Ketika aku kini, menjadi seorang remaja, kau berubah menjadi pahlawan yang diam.
Ketika aku kini, menjadi seorang dewasa, kurasakan pahlawan itu masih diam.
Iya, wahai Ayah.
Diammu yang kini adalah marahmu.
Diammu yang kini adalah perhatianmu.
Diammu yang kini adalah kasih sayangmu.
Diammu yang kini adalah lelahmu.
Kau tunjukkan semuanya dengan diam.
Kau utamakan diammu, demi anak, istrimu.
Ketika bumi menjadi saksi, dan alam menjadi penonton.
Wahai Ayah seorang pelakon.
Lihatlah, wahai roh-roh jiwa.
Inilah Ia, seorang malaikat tanpa sayap.
Wahai roh-roh jiwa.
Berjanjilah pada semesta.
Ucapkan dalam sanubarimu.
Buktikan pada dirimu.
Bahwa kau menyayanginya, sama halnya Ia menyayangimu.
Wahai roh-roh jiwa.
Katakan dengan lantang, biar bumi menjadi saksi, dan suara burung menjadi melodi.
Sekali lagi, katakan dengan lantang.
"Kini, giliran aku menjadi ksatria."
Inilah syair rindu, dari roh-roh jiwa, yang mulai mengepakkan sayap, untuk Ia, sang malaikat tanpa sayap.
#Rosiana.J

BIDADARI SENJAHKU

Kau nampak sebening embun pagi
Dikala mata memekak menyambut
Namun ini bukan pagi hari
Angin yang berhembus hangat
Menerpah pipih meronamu yang manis
Namun ini bukan juga siang hari
Langit menampakkan lukisan nan indah
Goresannya lebih indah dari lukisan seniman

http://kleinerstift.blogspot.com

Namun wajahmu lebih indah bagiku
Paras menyejukkan hati
Menyimpul kalbu bagai pelepas dahaga
Namun kau juga bukan embun
Sang senja nampak keemasan
Memadukan warna bagai tinta 8 dipendar
Namun kau lebih indah darinya
Aku mengagumi segala sisi darimu
Keindahanmu tiada tara
Tutur lembut dibawah sinar mentari sore
Membawa kisa indah dalam perjumpaan
Aku tak sempat menatapmu
Karena mataku seolqh tak sanggup
Bibirkupun tak berucap sepata kata
Dia seolah terkunci akan indahmu
Jantung ini semakin deras berdebar
Namun aku tak merasakan sakit
Aliran darahku seolah mendidih
Namun aku takmerasakan kelainan
Yang terasa hanya sebuah ketuakan berbeda
Dimana sebuah rasa telah tergugah namun bukan lidah yang mengecapnya
Perasaan indah ini bagaikan penyejuk hati
Pelepas dahaga atas lara hatiku
Penghela gunda gulana yang panjang
Penghalau bala sakit yang menahun
Kau bidadari senjahku
Untaian rasa yang takkan sirna
Dentingan melodi cinta yang takkan surut
Raungan gelombang asmara yang takkan redah
Bara api cinta yang membakar
Meraup habis segala rasa yang tertinggal
Membangkitkan gelora dalam kalbu
Menjadikan diri tertati dan tak berdaya
Jatu cinta memang hal yang memabukkan
Untukmu bidadari senjahku
Jyp....... 27 maret 2018
#ryahnt

Friday 4 August 2017

CERITA "ANGGELIA PENYELAMAT"


           Pagi itu aku duduk di depan rumah, dengan secangkir kopi dan sebatang rokok menemani pagiku, hari ini begitu cerah, mentari menampakkan wajahnya begitu kuat nan perkasa, aku menikmati pagi ini dengan diselingi kicauan burung peliharaan tetangga yang berkicau seolah menggodaku, seperti tak memiliki aktifitas yang lain di pagi hari, ia hanya berkcau begitu merdu memekakkan telingah orang orang yang mendengarnya.

            Aku tertegun memandang ke arah pagar depan yang hanya terbuka sedikit, pagar tidak tertutup rapat karena yang keluar barusan tak menghiraukannya, daisana muncul seekor anak anjing yang terlihat sangat mengenaskan, badannya penuh luka seolah borok, jalannya tertatih bahkan terlihat bukan berjala lagi namun ia seperti tehuyun huyu menuju ke arahku, perutnya mengerut menandakan ia sangat lapar,  tak ada tenaga yang ia miliki untuk berjalan normal.

           Hatiku tergugah melihat itu aku beranjak dari kursi nyamanku dan keudian menghampirinya dan semakin aku mendekat semakin jelas tercium aromah yang menyengat dari tubuh anjing mungil ini, aku sedikit terganggu dengan itu, namun kemudian takmemperdulikannya, aku memengangi kepalanya dan kemudian ke tubuhnya, ia sangat tak berdaya bahkan tak ada sedikitpun perlawanann dari dia ketika aku menganggkat tubuhnya menuju halaman belakang rumah.

           Setelah meletakkannya di halaman belakang aku beranjak masuk dalam rumah, mengambil beberapa makanan kemudian kembali, anjing itu masi terdiam di sana, hanya menatapku penuh dengan tatapan yang sangat menyedihkan, makanan itu kuberikan padanya, namun karena kekuatan yang ia miliki saat ini begitu sedikit ia pun makan dengan sangat pelan, namun pasti, sedikit demi sedikit makanann itu mulai dihabiskan, tak lupa juga aku mengambilkan air untuknya.

            Setelah melihat ia menyelesaikan makannya, aku memutuskan merawat  lukanya dengan menaruh obat luka pada luka-luka yang ada di kaki badan dan kepalahnya, begitu mengenaskannya tubuh si anjng kecil ini. anjing kecil ini masih tak melakukan perawanan sedikitpun terhadapku, ia masih sangat lemah, bahkan sampai saat aku selesai mengobati lukanya ia masih saja tertunduk lesuh dan seolah tak berdaya. setelah semua selesai aku menempatkannya pada sebuah kain kemudian membiarkannya beristirahat di sana, harapanku semoga tenaganya cepat pulih dan kemudian perawatan selanjutnya dapat aku lakukan lagi padanya.

            Keesokan harinya aku mendapatinya sudah begitu bersemangat, ia tak terlihat lesuh lagi, sekarang ia memiliki tenagah yang kuat untk berjalan bahkan ia menyambutku ketika membuka pintu rumah halaman belakang. aku mengusap kepalahnya, dan dia tertundunk menurut padaku, sontak saja saat itu hatiku tergerak untuk memandikannya,pada saat memandikannya ia haya menurut dan tak melakukan perlawanan sedikitpun hanya raungan kecil yang muncul ketika sabun mengenai lukahnya, mungkin saja luka itu perih ketika terkenah air sabun.

          Semakin hari keadaannya semakin membaik itu membuatku senang melihat hal itu, ia begitu ceriah dan juga sangat penurut luka -lukahnya satu persatu telah sembuh dan ia sekarang sudah pulih, aku menatapnya dengan lamat, sejenak terlintas di benakku sebuah nama yaitu ANGELIA.  " ya nama itu akan aku gunakan untuk memanggilmu anjing keci". Sang malaikat yang terbuang menurutku itu sangat cocok untukmu, kau akan tumbuh besar nanti dan akan menjadi anjing betina yang tangguh.

           Hari-hari cepat berlalu dan Angelia tumbuh begitu cepat, tak main main dalam tiga bulan ini bobot tubuhnya cepat bertambah, yang awalnya seekor anjing yang sangat rapuh dan rentah menjadi seekor anjing yang perkasa lincah dan sangat penurut, dia selalu menjaga rumah ini dengan baik, bahkan ketika aku kembali dari bekerja ia menyambutku dengan sebah angan kecil dan lompatan manja yang membuat suasana menjadi leh ceriah,

          Suatu ketika semua orang di rumah tak ada dan tinggal lah aku sendiri, ayah dan ibu keluar kota dan kakakku tinggal di rumah temannya untuk menyelesaikan beberapa pekerjaannya, hanya ada aku dan Angelin saat ini di rumah. pada malam itu aku tertidur sangat terlelap ketika seorang berhasil masuk kedalam rumah melewati jebndela samping dengan memecahkan kaca jendelanya, darisana  ia kemudian masuk dalam ruang tamu dan membongkar setiap lemari di setiap kamar, menggasak setiap barang barang berharga dalam rumah, hingga saat itu aku erbangun setelah mendengar suara vas jatuh, aku terkaget dengan suara itu lalu dengan cepat aku melangkah eluarkamarku dengan sebatang pemukul di tangan au tau ini pasti seorang maling, dan benar saja bayangan dibalik gelap itu nampak sesosok manusia dengan badan tegap sambil meikul sebuah karung, disanlah barang jarahan dari dalam setiap kamar ia taruh.

            Sontak aku berteriak,"maling.......! maling.......! maling......! seepat mungkin sosok itu berlari menuju aah belakang rumah, dan dengan sekejap meraih gagang pintu dan membuka kuncinya kemudian menghambur keluar, aku hantya berlari di belakangnya sambil berteriak sekencang kencangnya, namun naas sang pencuri tidak mengetahui keberadaan Angelin tepat di depan pintu belakang itu dan dengan sigap Angelin melompat kemudian menerjang sang maling dengan terjangan terkuatnya, ia menggigit bagian lengan si maling yang memeganggi karung itu, dan dalam sekejap badan si maling tumbang dengan terjangan Angelin, aku dengan sigap berlai ke arah maling itu dan kemudian menghujamkan pukulan pada kaki sang maling dengan sekeras kerasnya hingga kainya tak mampu ia gerakkan lagi, si malig masi saja hendak berlari! Namun ia tak berdaya gigitan kuat Angelin di bagian lengannya masih saja tak terlepas walaupun sesekali ia memukilnya dengan hantaman pukulan pada kepala Angelin namun tetap saja tak ia lepaskan, dan dalam beberapa saat saja para tetangga datang dan mengerumuni rumahku, sang maling tak dapat lagi ar sekarag ia sudah terkepung.

            Malam itu semua salut dengan kelakuan Angelin yang dengan sigap menangkapa maling, dan malam itu maling yang meresahkan semua warga kini telah tertangkap, anjing yang aku pungut itu belakangan terkenal dalam komplek kami, dan saat aku berjalan jalan bersamanya mengelilingi komplek beberapa orang takkan sungkan menegur Aangelin, atau menyapah kami berdua. yang lebih aneh lagi saat itu aku mencari jenis dari ras anjing yang cocok dengan Angelin dan ternyata ia adalah peranakan dari anjing jenis siberian, jenis ini terdengar sangat cerdas dan juga sangat menyayangi manusia, dari situlah aku merasa sangat beruntung telah merawat angelin selama ini, dia adalah penyelamat kami dan dia adalah penenang seluruh kompleks.


#ryahnt

Thursday 3 August 2017

CERITA "SECANGKIR KOPI PELEPAS RINDU"

            "Selamat pagi"suara lembut itu kembali terdengar seolah melambatkan waktu yang sedang bergejolak pagi itu.  suasana hening ketika caffenya baru mulai buka dan belum ada pengunjung yang datang selain suara yang datang saat ini, suara sepatu yang berderit menerpa lantai ruangan depan caffenya membuatnya menghentikan sejenak aktifitasnya menyiapkan segala peralatan pagi ini, alat alat yang semalam ia matikan ketika tutup dihidupkannya satu persatu. rutinitas yang ia lakukan sebelum para pegawainya datang dan memastikan semua alat alat itu berfungsi dengan baik.

         Pagi ini sangat cerah, aktifitas di jalan raya tepat di depan caffenya itu mulai ramai, kendaraan bermotor melaju seirama dengan jalur lalulintas yang mulai memadat. 'selamat pagi" jawabnya dengan spontan kemudian memandang ke arah suara itu berasal, mataya mendapati sesosok gadis yang sedang berjalan menuju ke arahnya, tinggi yang semampa, rambut tergerai lurus sebahu, dan penampilan yang takbegitu rapi namun tetap menrik untuk dipandangi pada pagi yang senyap dalam ruangan caffe itu.

          "Hai..... apakah anda suda buka? tanya gadis itu dengan suara lebutnya.
"ia sudah bukak kok tetapi ara pegawai saya masih belum datang jadi yang akan melayanii anda adalah saya sendiri, apakah itu takmasalah? ambungnya seraya menyadari bahwa skil yang ia miliki dalam pembuatan kopi tak sama seperti barista sahabatnya yang sangat disenangi oleh semua pengunjung Caffenya itu."oh.... tak apa-apa aku baru pertama kali datang kemari dan aku hanya ingin dibuatkan secangkir kopi yang terbaik dari anda saat ini, semua bukan masalah untuk saya" ucap gadis itu takmempersoalkan masalah yang dihadapi pemudah dihadapannya saat ini.
"okke baiklah saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk anda" seraya mengulurkan tangannya untuk sekedar berkenalan . "perkenalkan saya resta....". tangan dinginya itu disambut dengan hangat oleh gadis itu dengan hangat. "saya nadin.....! oh ya saya beru pindah ke kota ini dan tinggal takjauh dari sini, apakah boleh saya meminta bantuan anda ketika membutuhkan sesuatu nantinya? tanya sang gadis dengan wajah penuh harapan. " begitu ya....! tak masalah jika saya bisa saya akan membantu, tenag saja disini kota yang sangat aman kok untuk gadis  seperti kamu" lanjut resta dengan senyuman sambil mengambil angkah menuju mesin miks yang berada di belakang meja penyajian

            Ia kemudian menggapai sebuah gelas dan sebuah piring kecil untuk menyiapkan pesanan sang gadis, kopi teraik buatannya hingga kini adalah kopi dengan sedikit krim dan susu, ya itu yang terlintas dalam benaknya ketka mendengarkan esanan sang gadis itu, tangannya mulai menyiapkan peralatan dan melakukan beberapa campuran kopi dengan susu beserta krimnya, hanya butuh waktu sekitar lima menit utuk menyelesaikan pesanan itu , memang termasuk jangkawaktu yang lamah namun itu juga disebabkan karena alat yang diguanakanya masi belum siap sepenuhnya, yang terutama pemanans air yang masih belum panas degan sempurnah, maka dari itu penyajiannya kini membutuhkan waktu.

            Resta melangkah dengan hatihati ketika membawa  nampan yang berisi secangir kopi dan beberapa potong roti sebagai pelengkapnya, menuju ke meja paling pojok yang mengaah tepat kearah jalan di depan Caffe miliknya itu. " hai pesanannya sudah siap.... silakan menikmati" ucanya sambil menarik nampan yang ada diatas meja itu kemudian menjinjingnya di tangan. "pilihan meja yang sangat tepat" tambah resta seraya ingin membuka percakapan dengan gadis yang sedari tadi ada di hadapannya, gadis dengan senyuman yang mempesona dan pemilik suara yang mampu melambatkan gerak sang waktu itu sedaritadi terus tergambat didepan matanya.

           "Oh ya..... apa yang spesial dari meja ini?" ktanya sang gadis. " meja ini adlah satu satunya meja yang akan jauh dari ganguan ketika pengunjung Caffe mulai banyak, dan bonus yang terbaiknya adalah pemandangan di hadapannya takkan membuat orang merasakan kebosanan ditambah denga secangkir kopi peleas rindu akan membuat suasana hati anda akan sangat tenang dan akan betah berlama lama di meja ini" jelas resta panjang. wajah lembut nan ayu itu terlihat antusias mendengarkan penjelasan dari resta yang sepenuhnya masuk dalam logikanya, hingga membuat senyum yang sangat menenangkan hati tergurat di wajahnya.

          "Sepertinya masuk akal juga tetapi yang satu ini belum saya pastikan kebenarannya...." seraya menunjuk kearah gelas kopi yang resta letakkan di hadapannya tadi, ia kemudian meraihnya dan dengan hati-hati menyeruput kipi itu, dengan mata sedikit tertutup dan kedua bibirny saling bertautan seolah mencari sesuatu yang istimewa dalam gelas itu. setelah beberapa detik kemudian ia menganggukkan kepala dan dengan hati hati meletakkan kembali cangkir kopi itu pada piring kecil di bawahnya.

           "Bagai mana?" tanya resta penasaran dengan penilaian tehadap kopi buatanya itu. " ya.... menurut saya ini sangat pas dengan apa yang saya harapkan di pagi ini, rasa pahit dan kelembutan krim berpadu dengan sedikit rasa dari susu membuatnya begitu lembut di lidah, kopi yang teat untuk bersantai di pagi ahari, menikmati pemandangan yang berada di depan meja ini, semua sangat cocok dengan penjelasan kamu"  jawaban yang sangat takdisangka untuk sebuah sajian kopi sederhana yang ia buat pagi itu.

            Dengan perasaan puas resta kembali meja diamana ia membuat kopi tadi, dari sana ia memandangi meja pada pojok tempat gadis itu duduk, dia tak berani menganggunya lagi, semua yang ia dapatka saat ini sangat berharga. dirinya yag sudah sejak dua tahun lalu memiliki Caffe itu takpernah berani memberikan sajian kopi pada pelangganya kini telah terkalahkan, kemampuan yang selama ini ia sadari takcukup untuk ia jual sebagai sebah prodak kopi  di tempat ussahanya itu sekarang telah takluk, hal yang membuat rasa percaya dirinya muncul lebih besar lagi untuk tetap belajar kedepannya.

           Yang tidak ia sadari dalam perkenlannya dengan gadis itu adalah profesi dari gadis itu adalah seorang penulis yang setiap minggu tulisan-tulisannya tepampang di salah satu majalla nasiaonal yang cukup terkenal dengan ulasan ulasannya dengan hal-hal yang baru dan saat dia duduk di meja itu telah memulai sebuah cerita tentang secangkir kopi pelepas rindu buatan resta itu, tulisannya kini akan membuat sebuah promosi secara tidaklangsung bagi Caffenya dan juga untuk secangkir kopi itu.

SATU MINGGU KEMUDIAN

            Setelah beberapa hari-sang gadis itu begitu rutin mengunjingi caffenya dan sampai saat ini ia juga masi disana, tetap dengan peanan yang sama "SECANGKIR KOPI PELEPAS RINDU" yang dibuat khusus oleh sang pemilik caffe. namun agi ini berbeda, setelah beberapa lama gadis itu duduk disana dan saling berkutat denga laptopnya, sesuatu yang gaduh tibah tibah muncul, suara orang berlarian masuk kedalam ruangan itu membuat beberapa kursi yang terbuat dari besi menderit seolah kesakitan.

             Para jurnalis sedang memburu sang narasumber tentang ulasannya yang tayang dalam majallah minggu ini, dngan tanpa permisi mereka meyeruak masuk dan memecah keheningan rangan caffe yang awalnya sangant senyap olehkarena ruangan itu kedap dari suara luar.
"mabak nadin.....! boleh kami wawancar sebentar" tanya seorang jurnalis dengan suarah yang masih ngos-ngosan karena berlarian tadi`
nadin telihat kaget dengan hal itu, hal yag dia hindari dari kotasebelumnya adala kejaran para jurnalis-jurnalis ini namun ternyata hal yang sangatsulit dia dapatkan adalah kebebasan itu.

             Nadin hanya menganggukkan kepal dan takmau mengecewakan mereka walaupun mereka telah menyita waktunya bahkan telah mengganggu pekerjaannya di pagi ini,iapun kemudian bersedia menerima beberapa pertanyaan, ya ukan jurnalis lagi jika mereka membuang waktu untuk melontarkan sebuah pertanyaan dan angsung saja mereka bersahutan satu persatu sambil mengarahkan alat perekan suara pada mulut nadin.

             Pagi itu nadin merasa terganggu dengan kejadian itu, namun ia tak mau membebankan hal itu pada resta sang pemilik Caffe, ia memilih diam stelah wawancara kemudian pulang seteah merasa aman dari kejaran para jurnalis itu. resta yang menyadari hal itu kemudian mencari cara agar semua pelanggannya merasa puas berada di tempatnya dan ia takmau seorang keluar dari sana dengan perasaan kecewa seperti yang ia lihat pada nadin saat ini.

             Keesokan harinya resta memasang tanda larangan untuk wawancara dalam Caffe dan segala bentuk hal yang mengakibatkan para pengunjung Caffe terganggu, semua aturan begitu tegas dan ketka nadin melihat itu dia emudian tersenyum sambil menghampiri resta, " makasi yah sudah mau mengerti keadaan aku" kalimat itu lembut dan penuh degan ketulusan.
oleh karena tulisan Nadin yang telah terpajang sekitar satu bulan secara rutin mengupas habis tentang Caffe milik Resta dan juga Segelas Kopi Pelepas RinduNya itu membuat pengunjung Caffenya semakin hari semakin bertambah dan tanpa ia sadari bahwa hal itu membuat enghasilannya sebuaan ini melonjak drastis.


" sesuatu yang dilakukan dengan sepenuh hati akan menghasilkan sesuatu yang sangat tekterduga bagi kita, dan begitupun sebaliknya pekerjaan yang kita lakukan dengan stengah-stengah akan menghasilkan yang stengah-stengah pula"
maka dri itu segala hal harunya dengan kesungguhan bukan karena keterpaksaan. 


semoga bermanfaat
#ryahnt

CERITA "IKLAS MEMBAWA BERKAT"

            Seorang pemudah yang hidup sendiri di sebuah kamar kontrakan, setiap harinya ia bekerja di sebuah kantor yang jaraknya agak dekat dengan tempat tinggalnya. pemudah sederhana ini sangat taat beribadah dan juga sangat tekun dalam bekerja, dan hidup yang ia jalani selalu dengan penuh semangat. pada suatu ketika ia berangkat bekerja dengan pakaian yang sudah rapi dan semangat yang begitu membara, semangat yang selalu ia miliki setiap harinya.

            Pagi itu ia berjalan menyusuri toko-toko di sepanjang jalan menuju tempat ia bekerja, ia tidak mengnakan kendaraan saat berangkat bekerj, itu karena ia merasa mampu untuk berjalan dan kemudian jarank antara temapat tinggalnya dengan tempat ia bekerja cukup dekat, dan juga ia tak memiliki kendaraan saat ini  untuk digunakan. jalan kai adalah kendaraan terbaik yang ia miliki dan takkan pernah merugikannya sedikitpun.

            Pemudah itu tertegun mlihat seorang ibu pedagang asongan yang tengah mendorong gerobaknya dengan susah payah melintasi sebua trotoar di jalannan iu, hatinya tergerak dan iapun berjallan kearahnya dan kemudian membantunya mendorong gerobak itu hingga ada tempat ia berdagang, seelah itu sang ibu hendak memberinya sesuatu namun dengan sopan ia menolaknya. " saya iklas membantu Ibu.... bahkan setiap hari pun saya akan bantu...!" wajah sang ibu tersenyum mendengar penjelasan pemudah itu sebelum ia pamit dan berlalu dari hadapannya.

           Pada siang harinya ia makan di sebuah tepat makan sederhana yang letaknya disamping kantr tempat ia bekerja setiap harinya, namun yang sangat tak terduga hari ini adalah seekor anjing sedng mengikutinya dan kemudian duduk dibawa meja tempat ia makan. anjing ini adalah anjing liar, mungkin saat ini ia sangat kelaparan, maka hatinya tergugah dan kemudian memberikan sebagian dari makannanya pada anjing itu, dengan lahap si anjing makan saat itu juga.

            Hari cepat berlalu dalam perjalanan pulang dari tempat ia bekerja, ia juga mendapati dua orang pegemis sedang menunggu belas kasiahan dari para pejalan kaki yang lewat, mereka tampak seperti seorang ib dan anak, duduk dengan beralaskan kardus bekas dan kemudian memegang sebuah bejana untuk diulurkan pada orang yang lewat disana. hati sang peudah tegugah, ia merasa kasihan dan dengan hati yang iklas membuka dompetnya dan kemudian memberikannya selembar uang.

           Perjalanan pulang belum selesai, ia menyusuri toko-toko itu dan kemudian menuju kamar kontrakannya. namun sebuah kejadian aneh terjadi dibawa tangga tepat sebelum ia memasuki ruangan yang menghubungkannya dengan kamarnya terkucur air yang begitu deras, air itu mengenai kepalanya, dan dengan terkaget ia menghindar dan kemudian melirik sekitarnya, ia mendapati sebuah pot berisi bunga yang sedang layu, bunga itu belum tersiram, hatinya tergerak kemudian memindahkan pot bnga itu dibawah kucuran air tadi.

           Pada hari-hari berikutnya ia jalani dengan teratur, terkadang ia dengan semangat membantu sang ibu mendorong gerobak dan kemudian bercanda denganya, walaupun seperti itu beberapa orang yang melihatnya seolah tidak suka dan sering menggelengkan kepa saat melihat sang pemudah itu berbuat demikian banyak dari mereka yang kemudian mencibirnya dan akhirnya membencinya pula. seua hal yng ia lakukan itu takdapat diterimah oleh semua orang disekiarnya, namun dengan keiklasan yang ia miliki membuatnya selalu bersemangat menjalani hidupnya.

            Hingga pada suatu hari ia berjalan menuju ke tmpat ia bekerja, namun di kemudian tertegun melihat sebuah pot yang  berisi bunga yang sedng bermkaran sangat indah, senyumnya sangat menggairakan mlihat hal itu, lalu kemudian melanjutkan perjalanannya, di seberang jalan nampak seorang ibu tengah menunggunya, dengan senyum yang sangat ramah sang ibu memanggilnya dan ia kemudian melakukannya, mereka bersama mendorong gerobak sang ibu hingga ke tempat ia berjualan, maka sangat bahagialah hati sang ibu itu kemudian menawarinya sarapan bersamanya pagi itu, ia tak menolak karena sang ibu mewajibkannya meneima hal itu.

          Selepas sarapan bersama sang pedagang asongan yang dipenuhi dengan keceriaan, ia keudian melanjutkan perjalanannya menuju tempat ia bekerja, hari itu bekerja seperti biasan dan kemudian sianggnya makan siang di waung yang berada di dekat kantornya, masi seperti biasa, sang anjing dengan setia datang dan menemuinya meminta makanan darinya dan kemudian pergi, namun hari ini berbedah, sang anjing tidak beranjak pergi darinya setelah menyelesaikan makannya, namun ajing itu mengikutinya higga ke rumah, dan dengan senag hati iapun kemudian merawat anjing itu dan menemaninya.

           Hal yang paling mencenganggkan lagi ketiak sang pemudh pulang dari kantornya dan kemudian seperti biasa ia berjalan menuju arah pengemis itu, namun yang ia dapati hanyalah seorang ibu saja disana, anak kecil yang bersamanya tidak lagi berada di sampingnya kini,  hatinya sangat khawatir dengan itu dia memperhatikan sekelilingnya dan mencari keberadaan sang anak itu namun ia tak menemukannya. pemudah itu memutuskan untuk menanyakannya pada sang ibu itu namun belum sempat ia mengucapkan sepata kata ia kemudian terkaget mendengar sebuah sura. " mama" suara seorang anak terdengar dai kejauhan, sontak pemudahitu berbalik dan melihat kearah suara itu berasal, ia tercengan dengan senyum yang sangat lebar kali ini.

            Seorang anak muncul di seberang jalan dengan pakaian seragam sekolah, ia tidak berada di sana karena, mulai hari itu ia bersekolah dan taklagi mengemis sepenuhnya seperti kemarin kemarin. orang-orang yang melihat kejadian itu takujub dan kemudian ikut berbahagia dan menginpirasi mereka semua untuk melakukan sebuah keaikan sekecil apapun itu, semua akan bermakna bila kita melakukannya dengan penuh keiklasan dan hati yang tulus.

            Terkadang kita hanya melihat kehidupan dari sisi hidup kita sendiri, terkadang juga kita melakukan sesuatu yang kemudian sangat kecil atinya dalam hidup kita namun bagi orang lain itu adalah sesuatu yang sangat luar biasa hebatnya, maka dari itu mari lakukan kebaikan dengan iklas dan ita akan mendapatkan hasil yang begitu iklas pula. semoa bermanfaat.


#ryahnt

PUISI " MERINDUMU"

mentari pagi datang namun kau tak nampak
aku merindumu dengan sepenuh hati ini
bagai mana mungkin ia datang dan kau tidak
kau tak seperti pagi yang selalu merindu mentari

kita bukan saling merindu namun hanya sebelah
kita tak seperti mereka yang saling menginginkan
hanya aku dan bukan kau yang merindu
rasaku bukan rasamu kini kita sangat berbedah

kuingin kau tau aku sangat merindumu kini
pagi ini sangat kelam dan hampa tanpamu
kuingin kau tau hatiku bagaikan sedang terkekang
merindumu seolah menyiksa dan mengekangku

merinduku hanya pada diri ini saja kau tidak
hanya hati ini uanh dipenuhi perasaan hebat itu
kau juga pasti tau akan hal itu akantetapi
aku tau rasama tidak ada untukku, kau takmemilikinya

kuingin kau tau dalam hidupku hanya ada dirimu
kuingin kau tau dalam hatiku hanya dirimu
kuingin kau tau merinduku hanya dirimu
kuingin kau tau dalm mimpiku hanya ada dirimu

cintaku takkan pudar selamanya bagimu
walau rindu ini hanya milikku padamu
walau hati ini hanya ada pada diriku bukan dikau
namun aku akan tetap berharap bahwa kita akan bersama



Makassar 24 juni 2017
#ryahnt

RENUNGAN "AKU ADALAH BENIH YANG BAIK"

 
Mat 13:34Semuanya itu disampaikan Yesus kepada orang banyak dalam perumpamaan, dan tanpa perumpamaan suatupun tidak disampaikan-Nya kepada mereka,
Mat 13:35supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi: "Aku mau membuka mulut-Ku mengatakan perumpamaan, Aku mau mengucapkan hal yang tersembunyi sejak dunia dijadikan."
Mat 13:36Maka Yesuspun meninggalkan orang banyak itu, lalu pulang. Murid-murid-Nya datang dan berkata kepada-Nya: "Jelaskanlah kepada kami perumpamaan tentang lalang di ladang itu."
Mat 13:37Ia menjawab, kata-Nya: "Orang yang menaburkan benih baik ialah Anak Manusia;
Mat 13:38ladang ialah dunia. Benih yang baik itu anak-anak Kerajaan dan lalang anak-anak si jahat.
Mat 13:39Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis. Waktu menuai ialah akhir zaman dan para penuai itu malaikat.
Mat 13:40Maka seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman.
Mat 13:41Anak Manusia akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam Kerajaan-Nya.
Mat 13:42Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi.



* syalom sahabat sabda.........
kutipan teks alkitab di atas sangat menarik bukan? 
itu hanya sepotong dari bacaan injil untuk hari ini ( 23 juni 2017)
ya saya tidak mengambil semuanya.... bukan berarti yang lain takpenting, bukan.....! namun hanya itu yang bisa saya berikan sedikit keterangan dan dapat saya jadikan teladan dalam hidup, dan saya berdoa semoga kita sama sama dapat belajar tentang firman Tuhan diatas.


yang ada didalam dunia yaitu penabur benih, lalang itu sendiri dan musuh sang penabur benih. sungguh tiga hal yang takkan masuk akal jika kita hanya mendengarnya dengan sepintas tanpa mengerti maknanya, namun yang harus kita tau bahwa hal diatas adalah sebuah perumpamaan.

seorang membuka sebuah lahan untuk kemudian ditanaminya dengan bibit gandum yang baik, namun ketika telah menaburinya dengan benih yang baik, seorang musuh datang dan kemudian menaburinya kembali dengan benih yang tak baik (lalang).

kita akan berfikir bahwa orang yang menabur benih tak baik itu sungguhla jahat ia kan....? begitupun dengan saya! namun bukan kejahatannya yang akan kita perjelas disini, namun ketika gandum sudah tumbuh, dan juga lalang itu tumbuh bersamanya maka mulailah kelihatan yang mana lalang dan yang mana gandum.

saat mengetahui hala itu..... jika kita seorang petani dan melihat hal itu terjadi dengan tanaman kita maka, pastinya kita akan segerah mengambil  alat semprot kemudian membasmi gulma itu buka? ya.... begitupun dengan saya...! namun sang penabur disana takmau itu dilakukan pada gandumnya, dia takut saat melakukan itu, tanaman gandum yang sebenarnya ikut mati atau terkontaminasi. 


sang penabur kemudian membiarkannya tumbuh bersama tanaman gandumnya sampai ketika tiba masanya untuk panen, dimana saat itu juga sang penabur menyuruh orang untuk memanen hasil ladangnya namun sebelum panen dilakukan, sang penabur kemudian menyuruh orang orang tersebut untuk terlebih dahulu memisahkan lalang dari gandum, kemudian mengumpulkannya dan membakarnya dengan api.

lalang yang tumbuh bersama dengan gandum takkan pernah berubah menjadi gandum, begitu juga iman kita yang tumbuh dalan Yesus Kristus Akan selalu bersamaNya dan takkan pernah berubah walaupun telah berbaur dengan hal yang buruk serta jahat sekalipun.,percaya lah!


hingga saat dimana masa panen nanti tiba, saat dimana hari penghakiman dimulai, TUHAN akan menyuruh Malaikat malaikatNya untuk memisahkan lalang dari sang gandum dan kemudian membakar sang lalang dengan api, namun gandum yang utuh akan ditampungNya lalu kemudian dimasukkannya kedalam lumbung. semoga demikian. Amin


selamat hari minggu.
#ryahnt

CERITA "LIHATLAH DARI KEBENARANNYA"

 

        Seorang guru yang mengajar di sebuuah sekolah, di suatu pagi ia berangkat kesekolah seperti biasa tak ada yang spesial  hari ini dalam pikirannya, namun beberapa kali hatinya tergerak untuk melakukan hal yang baru dalam kehidupannya, terutama caranya mengajar dalam kelas tiap hari. di agi itu ia mengajar di kelas IX sekolah tempat ia mengajar, pelajaan yang ia bawakan hari ini adalah atematika, sungguh pelajaan yang membosanan bagi beberapa muridnya, terutama merka yang sering malas melakukan hafalan hafalan, rumus yang diguankan dalam matematika.

       Sejenak ia berfikir, bagai mana munkn setiap murid bisa bosan dan malas belajar tetang ilmu matematika yang satu ini, bukankah matematika memiliki banyak arti dan juga kegunaan dalam kehidupan mereka kelak, pikirannya mulai bergejolak, apakah benar matmatika tidak semenarik itu/ namun jika tidak, lalu mengapa mereka begitu bosan dengan pelajaran yang satu ini?

       Sang guru memasuki ruangan kelas dengan langkah yang tegas, disambut teriakan salam dari murid muridnya yang takkala lantang juga, "selamat pagi pak kami siap menerimah pelajaran' salam yang diucapkan secara serempak oleh seluru murid saat seorang guru memasuki ruangan kelas, seolah seperti tradisi yang telah melekat bagi semua murid di sekolah ini. sang guru tersnyum..... " selamat pagi...! apa benar kalian siap menerimah pelajaran hari ini? " tanya sang guru dengan nada rendah, nada penuh dengan keraguan yang mulai terpancar pada raut wajahnya yang ditumbuhi beberapa helai janggut dan brewok yang mulai memutih.

      Semua muridnya hanya terdiam, takjterdengar suara sedikitpun dari mereka, jelas terasa sangat hening aat ni, semuanya membisu bagaikan kosong takberpenghuni. sang guru kemudian mengambil spidol untuk menulis di papan tulis, dengan santai ia melangkah ke arah papantulis kemudian menorehkan bebrapa angka....! yang ia tulis saat ini adalah perkalian dasar....

* 1 x 1 = 1
2 x 1 =2
3x1 = 3
4x 1=4
5x1=5
6x1=11
7x1=7
8x1=8
9x1=9
10x1= 10

         Sejak menulis sang guru hanya fokus pada tulisannya dan ia takmau menoleh ke belakang, posisinya membelakangi muridnya, pada saat pertengahan ia menulis mulailah terdengar suara gadu dari para murid, mereka memperbincangkan apa yang dirulis oleh sang guru di depan, nmun sang guru hanya membelakangi mereka, membiarkanya hingga tulisannya selesai.
" apa yang kalian perebutkan?" tanya guru pada muridnya yang mulai gaduh.
seorang murid dengan lantang menjawab pak 6x1 = 6 bukan 11 pak jawab murid itu dngan percaya diri.  sang guru kemudian melirik pada papan tulis dan kemudian memastikan tulisannya itu, lalu kemudian berbalik lalu tersenyum. ruangan kembali hening namun sang guru tetap berdiri di depan papan tulis dengan senyumannya.

       Siapa di ruangan ini yang menyatakan bahwa 6x 1= 11 itu adalah salah? tanya sang guru. semua murid menganggkat tangannya, dan membuat senyum sang guru semakin melebar. " baiklah kita sepakat itu memang salah" jawabnya enteng. " saya ingin bertanya lagi, adakah diantara kalian yang bangga dengan tulisan saya yang lainnya yang tidak salah? tanya sang guru. Ruangan kelas kembali hening dan takada st suara apapun terdengar lagi.

       "Pernah kah kalian memuji kesembilan tulisan saya yang benar itu? bukankah saya hanya melakukan satu kesalahan, dan saya melakukan sembilan kebenaran lainnya, mengapa kalian hanya melihat hal yang salah namun tak memperhitungkan sembilan lainnya yang benar itu". seluruh kelas tercengang dengan ungkapan sang guru, saat ini kita bukan belajar salah dan benar saja dalam matematika, namun kita juga belajar bagaimana membandingkan kebenaran yang lainnya jauh lebih banyak dari pada stu kesalahan yang dilakukan.

        Mengapa bagi hampir setiap murid tidak menyukai matematika? ya ..... karena mereka terlalu takur melakukan 1 kesalahan dan takpernah menyadari bagwa ia telah melakukan kebenaran sekian kali. atematika membosankan karena kalian memelihara kemalasan dengan hanya memandang sebuah kesalahan yang kalian lakukan menjadi sebuah penghalang yang sangat besar namun takmelihat kebenaran lain yang kalian dapat lakukan.

        Sungguh di dunia ini kita sangat mudah dihancurkan oleh seuah kesalahan yang kita lakukan namun orang lain takkan peduli dengan kebenaran yang kita lakukan walaupun kita telah melakukannya beribu ribu kali, "satu kesalahan akan menghancurkan kehidupan kita dan sejuta kebenaran takkan berarti utuk hidup kita"   maka marilah kita melihat kehidupan ini dari kebenarannya bukan dari kesalahannya dan hidup kita akan selalu indah bukannya hancur

TAMAT......

#ryahnt

CERITA "DIBUANG BUKAN PILIHAN"

       Malam terasa dingin dan menusuk hingga menembus tulang ketika itu , suara tangisan seorang bayi yang sangat keras terdengar dari balik semak belukar yang tumbuh di samping ladang takjauh dari rumahnya. ia kemudian berlari kearah suara itu..... dia memilah semak belukar itu dan kemudian menemukan seorang bayi yang tergeletak disana, terbungkus sehelai kain yang sangat tipis, ia sangat kedinginan serta kelaparan, dingin malam membuatnya menangis sangat keras seolah gemuru petir menyambar bumi.

           Malam semakin larut, ketika itu waktu sudah menunjukkan pukul 2.00 dini hari. Dani dan adiknya masih terjaga ketika suara itu terdengar, merekka masih menjaga kebun mereka dari hama babi hutan yang sering mengganggu ladang ketika sudah mendekati masa menuai. Hatinya tergerak ketika mendengar suara itu, ia seolah terpanggil untuk mencarinya. dan benar saja mereka menemukannya, bayi itu, seorang bayi perempuan mungil yang kira kira baru berumur lima sampai enam jam pada saat itu.

          Hati kedua bersaudara ini sangatlah senang, mereka sekarang memiliki seorang anak, mereka akan memilki tujuan hidup baru.  Dani dan adiknya keudian membawaya pulang dan kemudian merawatnya dengan baik, ia mulai belajar mengurus bayi itu, dengan penuh kasih sayang ia dan keluarga kecilnya berikan pada sang anak dan kemudian memberinya nama Rinnai, dan atinya ditemukan ditengah dingin yang sangat mencekam. nama itu dipilihnya agar Rinnai nantinya tumbuh kuat dalam menjalani kehiduppannya

          Keluarganya tinggal di sebuah pinggir kota yang berbatasan langsung dengan hutan, mereka hidup bertiga, Dani adiknya dan sang Ibu, maka sekarang anggota keluarga mereka telah bertambah satu orang lagi yaitu Rinnai, seorang bayi yang ia temukan dalam semak belukar dia malam itu, sang Ibu merawat keluarganya dengan baik, namun Dani lahir dengan penyakit asma dan itu yang menghambat petumbuhannya, sedangkan sang adik lahur dengan kelainan mental dimana dalam setiap apa yang ingin dia lakukan harus selalu diarahkan oleh orang lain. memang dalam kesehariannya Dani sangat terbatas dalam setiap pekerjaan yang ia lakukan, ia takbisa melakukan pekerjaan yang berat, maka dalam kesehariannya lebuh memilih untuk menggarap ladang milik keluarganya yang kemudian menjadi satu satunya sumber penghasilan mereka.

       *SEBELAS TAHUN KEMUDIAN


       Selama kehidupannya dalam membesarkan Rinnai, Dani dan keluarganya tidak pernah menyembunyikan identitas anaknya itu, ia juga menginginkan anak itu kembali pada orang tuah kandungnya. bukan karena ia takkan mampu membesarkan Rinnai, bukan karena ia takmau memiliki anak, namun ia tau bahwa orang tua kandungnya suatu saat akan mencarinya dan pasti akan merindukannya. ia takkan memisahkan anak dari orang tua kandungnya karena keegoisan yang ia miliki.

       Pada suatu soreh datanglah seorang perempuan padanya dan kemudian menceritakan bahwa pada sebelas tahun lalu ia meninggalkan  seorang bayi disana dan ia ingin menemuinya. hati dani begitu ilu namun ia juga takmau menyembunyikan kebenaran, maka dipanggilnyalah Rinnai kemudian diperkenalkan pada perempuan yang mengaku Ibu kandungnya itu, saat itu sang Ibu meminta Rinnai kepada Dani dan, dan ia tak melarangnya untuk membawa Rinnai darinya akan tetapi itu bis terjadi jika Rinnai mau ikut dengannya, namun saat itu Rinnai takmau ikut dengan Ibunya itu.

        Saat ini Rinnai hanya ingin tinggal bersama sang Ayah, Rinnai sangat bahagia dengan hidupnya saat ini, dan ia takkan mau meninggalkan keluarganya saat ini. denga hati yang bersedih perempuan itu kembali dengan hati terpukul dan tangan hampa. Anaknya kini bukan takmengakuinya, namun ia takmau hidup dengannya lagi.


      Tahun demi tahun kehidupan Rinnai dan keluarganya tetap berlangsung dan takpernah jauh dari kebahagiaan, bersama sang Ayah,Paman dan Nenek, hingga ia berumur lima belas tahun, sang nenek kemudian meninggal duni dan meninggalkan mereka bertiga, kesehatan sang ayah semakin memburuk dan sang paman masih saja takada perubahan. keluarga mereka tidak biasa dikatakan cukup dalam hal ekonomi namun karena dijalaninya dengan segala keceriaan dan ketulusan berbagi kasih sayang dan cinta dalam kluarglah yang membuat keluarganya sangat bahagia.

     Kepergian sang nenek membuat mereka terpukul namun itu tak berlangsung lama, pean dari sang nenek lebih berarti dibalik keprgiannya. "Rinnai cucuku tersayang ayahmu kesehaannya buruk dan pamanmu tidak normal, jagala mereka, tempat ini tidak baik untuk mereka berdua, berusahala dan bawa kalian kelur darisini" kata terakhir yang menjadi misi hidup dan arti penting dalam kehidupan Rinnai.


        Dalam banku sekolah Rinna adalah anak yang memiliki kecerdasan diatas rata-rata, ia menggapai sekian banyak prestasi dalam setiap jenjang sekolahnya, itu juga yang memudahkannya untuk melanjutkan sekolah dan tak begitu membebani orang tuahnya. saat ini Rinnai telah masuk kuliah di sebuah universitas dan mengambil bidang kesehatan yaitu fakultas kedokteran. Ia ingin menggapai itu demi mewujudkan pesan sang nenek yang dan melihat setiap saat kondisi sang Ayah yang semakin hari semakin memburuk. Ia ingin menyembuhkan penyakit Ayah dan pamannya.


        Pada saat ia hampir menyelesaikan studynya di bngku kuliah saat itu, ia mendapat kabar buruk bahwa kesehatan sang Ayah semakin memburuk namun cita citanya belum sampai, hatinya berkecamuk dan batinnya membeku oleh pukulan ini, seolah ia takakan memiliki kesempatan lagi untuk membahagiakn Ayahnya dan ia semakin takut akan kehilangan sang Ayah. Rinnai akhirnya memutuskan untuk meninggalkan kuliahnya dan pulang untuk merawat sang ayah, perjuangannya selama ini rela ia tinggalkan demi menemani sang ayah.

        Menghabiskan hari-harinya bersama sang Ayah membuat penghasilannya takpernah ada keluarganya sudah takmemiliki apaapa lagi, bahkan untuk membawa sang ayah berobat ke rumah sakit saja ia sekaang tak mampu, hanya menemani dan merawatnya semampu yang ia bisalah yang ia lakukan.  gadis periang itu begitu tabah menjalani hidupnya, ia tak ingin kehilangan orang orang yang ia sayangi dan sangat cintai, matahari dan langit hidupnya adalah sang Ayah, dia takkan pernah mampu menghadapi hidup tanpanya.

       Suatu hari dimana diman keluarganya semakin memburuk, seluruh tabungannya telah habis, tak ada lagi hal yang bisa ia lakukan, hanya berada di samping sang ayah dan merawatnya sebisanya yang ia lakukan. sang ayah yang terbaring lemah tau akan hal itu dia juga tak ingin memaksakan puri tercintanya untuk melakukan sesuatu terhaapnya, dan ia kemudian berpesan," nak jika suatu saat ayah sudah tidak ada, kembalilah pada orangtua kandungmu, dan disana kamu juga akan mendapatkan kebahagiaan yang tatk dapat ayah berikan di sini" kata sang ayah.

           Namun Rinnai takmau hal itu terjad, ia akan tetap berjuang dengan segala kemampuan yang ia miliki dan dia masih tetap berharap Ayahnya akan sembuh dari penyakitnya, hingga suat siang  ketika ia menjemur pakaian di halaman rumah, ia kedatangan seorang tamu yang takpernah ia sangka akan datang ke rumahnya. reporter Tv terkenal itu datang dan mencarinya, membawa sebuah undangan untuk acara televisi yang sering ia bawakan.

          Setelah mengatur jadwal Rinnai sekeluarga kemudian dijemput untuk hadir di acara htersebut, namun karena sang ayah masih dalam keadaan sakit maka ia kemudian diliput dari ruang erawatan sebuah rumasakit. dalam acara itu Rinnai diveritakan sebagai seorang anak yang sangat berbakti, berprestasi pintar dan periang, ia rela meninggalkan kuliahnya yang tersisah satu semester dei merawat sang ayah yang dalam keadaan sakit.

            Acara itu disaksikan oleh hampir seluruh ata di penjuru negri ini, dan banyak dari mereka yang ikut prihatin dengan keadaan Rinnai, sungguh dunia yang luarbiasa. sebuah pertanyaan yang diberikan membuat orang semakin tercengan dengan  jawban yang Rinnai lontarkan" jika ketika kita dilahirkan, kita dapat dilahirkan seperti apa, mak kamu akan memilih untuk dilahirkan dalam keluarga yang bagaimana?"
" aku tak menyeal dilahirkan kemudian dibuang, karena aku yakin dibuang ukanlah pilihan melainkan jalan hidupku, dan jika dilahirkan dapat memilih maka aku akan teta memilih hidupku yang sekarang" jawab Rinnai dengan tegas

           Kehidupan seorang gadis yang awalnya di siasiakan oleh orang tua yang melahirkannya kemudian menjadi sebuah berkat bagi semua orang dalam menginspirasi keidupan, dia hanya menjalani hidupnya dengan tulus, peuh dengan kasih dan sayang serta saling melindungi satu dengan yang lainnya. Setelah acara itu sang ayah kemudian dirawat di rumahsakit dan sembuh, sedangkan Rinnai menyelesaikan kuliahnya, dan sekarang aktif sebagai seorang yang sangat dermawan dan misionaris, segala pengetahuan, kemampuan yang ia miliki saat ini ia gunakan untuk membantu sesamanya .

TAMAT.......

CERITA "PERCAYA NAMUN TAK MELIHAT"


      Dua orang bersaudara tengah berjalan jalan di sebuah taman yang sangat indah. ditengah taman itu ada sebuah danau yang sangat luas, disana ada banyak orang hilirmudik dan juga berlarian sambil bermain. kedua bersaudara ini kemudian berjalan menyusuri tepi danau itu, sang kakak takpernah lupa menuntun sang adik yang takmampu berjalan dan begitu juga sebaliknya sang adik takpernah berhenti berbicara menjelaskan setiap detai yang ia lihat kepada sang kakak.

     Setelah lelah berjalan berdu menyusuri tepi danu itu mereka kemudian memutuskan untuk beristirahat, sang adik kemudian mencari tempat duduk untuk mereka berdua, ia memandangi sekelilignya namun semua tempat telah digunakan oleh orang lain, karena tempat itu sangatlah ramai, dan tak ada lagi tempat untuk mereka duduk, yang tersisah hanya sebuah pohon disamping sebuah WC umum disana ada tempat yang masikosong untuk mereka.

       Tempat itu takdigunakan orang karena disana sangat dekat dengan WC , aromanya akan  menyeruak dan membuat piknik mereka akan terganggu, apalagi jika mereka membawa bekal saat itu pastinya takkan bisa makan di tempat sepeti itu. namun sang adik meminta kakaknya untuk pergi kesan dan merekapun duduk dibawa pohon itu, ia tidak memiliki pilihan lain dan ia juga tak ingin menegecewakan sang kakak dengan kemudian memintanya untuk langsung pulang saat itu.
sang kakak masi ingin merasakan suasana tempat itu  selama mungkin.

     "Kakak tau tidak apa yang ada di hadapan kita sekarang? " tanya sang adik. "Tidak..... memangnya ada apa disana?" sang kakak penasaran. " saat ini kita duduk di tempat paling indah di taman ini, di hadapan kita adalh danau yang airnya begitu tenag dan piggirnya dikelilingi oleh bunga bunga yang berwarna warni, di samping kanan kita ada sebuah sungai kecil yang deru airnya selalu gemercik seperti bunyi yang kakak dengar, dan di sebelah kiri kita pemandangan orang orang yang sedang bermain sambil berkejar kejaran. kita sekarang duduk dibawa pohon yang sangat rindang.

    Sang adik berusah menyamarkan semua kenyataan yang ada dengan menjelaskan seindah mungkin apa yang terjadi, ia tak ingin mengecewakan kakak yang sangat ia sayang itu. Dia juga tak ingin merusak momen bahagia yang mereka jalani saat ini, ia sadar bahwa hari ini mungkin terakhir ia bersama sang kakak, penyakit yang ia derita selama ini sedah hampir menghabisi seluruh organ tubuhnya, sindrom yang perlahan membuat satupersatu tubuhnya menjadi takbisa bergerak itu semakin menjalar. karena sadar akan hal itu dan hidupnya yang hanya tinggal beberapa minggu saja, mak ia ingin menghabiskan masa indah ini bersama sang kakak.

    Setelah seharian penuh menghabiskan waktu bersama, sang adik kemudian kembali kerumah sakit untuk melanjutkan perawatannya dan sang kakak kembali kerumah setelah menemaninya sampai di rumah sakit, mereka eudian berpisa satu dengan yang lain, dan hanya akan beretemu kembali bila sang adik membaik, perawatan yang dialaminya sangat rumit dan butuh alat alat yang sangat intensif sehingga tak semua orang bisa menemuinya.

       Satu bulan kemudian sang adik meminta orang tuanya  untuk mendonorkan matanya kepada sang kakak dengan segala permohonan serta rajukan orang tua mereka pun menyetujui itu, namun ia meminta agar kakaknya tidak diberitahukan bahwa dialah yang mendonorkan mata untuknya. setelah semuanya disetujui donor mata pun dilakukan dan keudian sang kakak dapat melihat, sedang sang adik kini tak dapat melihat lagi, dia hanya terbaring disana dan tak berdaya.

     Mereka sangat bahagi saat sang kakak sudah dapat melihat, sang adik pun merasa puas dengan semua yang dilakukannya saat ini, ia pun mengajukan sebuah permintaan kepada sang kakak. saat itu ia tau bahwa ajalnya tersisa beberapa jam lagi , sehingga permohonannya harus dikabulkan oleh sang kakak. setelah mengutarakan permohonannya kepada sang kakak, kemudian ia menyanggupinya hatinya pun sangat tenag, ia akan tenang jika pergi nanti, namun itu tetap ia sembunyikan, ia tak ingin membuat matanya bersedih.

     Ia meminta sang kakak untuk mengambilkan sebuah foto tepat pada tempat mereka duduk berdua di taman dekat danu saat itu, ia ingin sang kakak berfoto di san dan kemudian foto itu diberikan padanya. dengan penuh semangat sang kakak menuju ke tempat itu, namun sesampainya di sana ia takpernah menemukan apa yang telah diceritakan oleh sang adik padaya kala itu, yang ia dapati adalah sebuah pohon yang hampir mati, daunya sudah mengering dan tak ada sungai serta danau yang dikelilingi bung warna warni itu tak ia dapatkan, hanya ada tempat kosong nan gersang jauh dari sebuah kata indah untuk dipandangi, terhampar di sana.

     Kemudian ia mencari keseluru tempat itu namun tak mendapatkan tempat seperti itu, maka sangat kecewala hatinya kini, dengan lankah yang enggan ia mengarah pulang untuk mendapatkan adiknya, namun dalam perjalanan pulang ia menemukan sebua taman yang mirip denhgan itu namun tak semuanya sama. ia menyempatkan mengambil foto disana, ia tak ingin mengecewakan sang adik, ia tak igin mematahkan semangat juang sang adik.

    Sesampainya di rumah sakit ia mendapati sang adik telah tiada, hanya isak tangis dari kedua orang tuanya yang ia dapati. "nak adikmu telah berpulang, dia menitipkan surat ini untukmu, dia tak mengijinkan kami membukanya, hanya kau yang boleh melihatnya" dengan kesedihan dan rasa kecewa yang sangat besar ia menerimah surat itu, dibukanya lalu dibaca......!

untuk kakak yang tecinta.

hey jangan menagis, aku selalu bersama kalian, yakinila itu....
maaf aku menyuruhmu untuk pergi mengambil foto di tempat ang takpernah ada di dunia ini....
aku hanya ingin kakak tau bahwa pada saat itu bukan disana tempat yang aku maksud, namun tempat yang akan aku tuju, disana aku takkan membutuhkan mata untuk melihatnya, maka dari itu aku meninggalkannya untuk kakak supaya bisa digunakan untuk melindungi ayah dan ibu. 
aku memohon pada kakak agar mata itu takdigunakan untuk kesedihan namun digunakan untuk melihat keindahan dunia ini.

aku sangat menyayangi kalian semua dan apa yang akakk lihat adalah apa yang saya lihat juga.
selamat tinggal aku akan menunggu kakak disana nantinya, jangan pernah bersedih untukku.



salam adikmu tercinta



Keheningan hatinya memenuhi juga seluruh ruangan itu, airmatanya berhenti menetes dan kemudian berganti dengan sebuah senyum, ia memberitahukan hal itu kepada orag tuanya dan merekapun taidak terlalu bersedih dengan kepergiannya. mereka kini percaya bahwa apa yang terjadi saat ini, apa yang mereka lihat saat ini hanyalah sebuah peralihan saja, dunia yang sebenarnya ada disana, dimana sang adik telah berpulang.
 "berbahagialah mereka yang percaya namun takmelihat , karena merekala yang memiliki kerajaan surga"



TAMAT......


#ryahnt

CERITA "PERCAYA NAMUN TAK MELIHAT"

      
      Dua orang bersaudara tengah berjalan jalan di sebuah taman yang sangat indah. ditengah taman itu ada sebuah danau yang sangat luas, disana ada banyak orang hilirmudik dan juga berlarian sambil bermain. kedua bersaudara ini kemudian berjalan menyusuri tepi danau itu, sang kakak takpernah lupa menuntun sang adik yang takmampu berjalan dan begitu juga sebaliknya sang adik takpernah berhenti berbicara menjelaskan setiap detai yang ia lihat kepada sang kakak.

     Setelah lelah berjalan berdu menyusuri tepi danu itu mereka kemudian memutuskan untuk beristirahat, sang adik kemudian mencari tempat duduk untuk mereka berdua, ia memandangi sekelilignya namun semua tempat telah digunakan oleh orang lain, karena tempat itu sangatlah ramai, dan tak ada lagi tempat untuk mereka duduk, yang tersisah hanya sebuah pohon disamping sebuah WC umum disana ada tempat yang masikosong untuk mereka.

       Tempat itu takdigunakan orang karena disana sangat dekat dengan WC , aromanya akan  menyeruak dan membuat piknik mereka akan terganggu, apalagi jika mereka membawa bekal saat itu pastinya takkan bisa makan di tempat sepeti itu. namun sang adik meminta kakaknya untuk pergi kesan dan merekapun duduk dibawa pohon itu, ia tidak memiliki pilihan lain dan ia juga tak ingin menegecewakan sang kakak dengan kemudian memintanya untuk langsung pulang saat itu.
sang kakak masi ingin merasakan suasana tempat itu  selama mungkin.

     "Kakak tau tidak apa yang ada di hadapan kita sekarang? " tanya sang adik. "Tidak..... memangnya ada apa disana?" sang kakak penasaran. " saat ini kita duduk di tempat paling indah di taman ini, di hadapan kita adalh danau yang airnya begitu tenag dan piggirnya dikelilingi oleh bunga bunga yang berwarna warni, di samping kanan kita ada sebuah sungai kecil yang deru airnya selalu gemercik seperti bunyi yang kakak dengar, dan di sebelah kiri kita pemandangan orang orang yang sedang bermain sambil berkejar kejaran. kita sekarang duduk dibawa pohon yang sangat rindang.

    Sang adik berusah menyamarkan semua kenyataan yang ada dengan menjelaskan seindah mungkin apa yang terjadi, ia tak ingin mengecewakan kakak yang sangat ia sayang itu. Dia juga tak ingin merusak momen bahagia yang mereka jalani saat ini, ia sadar bahwa hari ini mungkin terakhir ia bersama sang kakak, penyakit yang ia derita selama ini sedah hampir menghabisi seluruh organ tubuhnya, sindrom yang perlahan membuat satupersatu tubuhnya menjadi takbisa bergerak itu semakin menjalar. karena sadar akan hal itu dan hidupnya yang hanya tinggal beberapa minggu saja, mak ia ingin menghabiskan masa indah ini bersama sang kakak.

    Setelah seharian penuh menghabiskan waktu bersama, sang adik kemudian kembali kerumah sakit untuk melanjutkan perawatannya dan sang kakak kembali kerumah setelah menemaninya sampai di rumah sakit, mereka eudian berpisa satu dengan yang lain, dan hanya akan beretemu kembali bila sang adik membaik, perawatan yang dialaminya sangat rumit dan butuh alat alat yang sangat intensif sehingga tak semua orang bisa menemuinya.

       Satu bulan kemudian sang adik meminta orang tuanya  untuk mendonorkan matanya kepada sang kakak dengan segala permohonan serta rajukan orang tua mereka pun menyetujui itu, namun ia meminta agar kakaknya tidak diberitahukan bahwa dialah yang mendonorkan mata untuknya. setelah semuanya disetujui donor mata pun dilakukan dan keudian sang kakak dapat melihat, sedang sang adik kini tak dapat melihat lagi, dia hanya terbaring disana dan tak berdaya.

     Mereka sangat bahagi saat sang kakak sudah dapat melihat, sang adik pun merasa puas dengan semua yang dilakukannya saat ini, ia pun mengajukan sebuah permintaan kepada sang kakak. saat itu ia tau bahwa ajalnya tersisa beberapa jam lagi , sehingga permohonannya harus dikabulkan oleh sang kakak. setelah mengutarakan permohonannya kepada sang kakak, kemudian ia menyanggupinya hatinya pun sangat tenag, ia akan tenang jika pergi nanti, namun itu tetap ia sembunyikan, ia tak ingin membuat matanya bersedih.

     Ia meminta sang kakak untuk mengambilkan sebuah foto tepat pada tempat mereka duduk berdua di taman dekat danu saat itu, ia ingin sang kakak berfoto di san dan kemudian foto itu diberikan padanya. dengan penuh semangat sang kakak menuju ke tempat itu, namun sesampainya di sana ia takpernah menemukan apa yang telah diceritakan oleh sang adik padaya kala itu, yang ia dapati adalah sebuah pohon yang hampir mati, daunya sudah mengering dan tak ada sungai serta danau yang dikelilingi bung warna warni itu tak ia dapatkan, hanya ada tempat kosong nan gersang jauh dari sebuah kata indah untuk dipandangi, terhampar di sana.

     Kemudian ia mencari keseluru tempat itu namun tak mendapatkan tempat seperti itu, maka sangat kecewala hatinya kini, dengan lankah yang enggan ia mengarah pulang untuk mendapatkan adiknya, namun dalam perjalanan pulang ia menemukan sebua taman yang mirip denhgan itu namun tak semuanya sama. ia menyempatkan mengambil foto disana, ia tak ingin mengecewakan sang adik, ia tak igin mematahkan semangat juang sang adik.

    Sesampainya di rumah sakit ia mendapati sang adik telah tiada, hanya isak tangis dari kedua orang tuanya yang ia dapati. "nak adikmu telah berpulang, dia menitipkan surat ini untukmu, dia tak mengijinkan kami membukanya, hanya kau yang boleh melihatnya" dengan kesedihan dan rasa kecewa yang sangat besar ia menerimah surat itu, dibukanya lalu dibaca......!

untuk kakak yang tecinta.

hey jangan menagis, aku selalu bersama kalian, yakinila itu....
maaf aku menyuruhmu untuk pergi mengambil foto di tempat ang takpernah ada di dunia ini....
aku hanya ingin kakak tau bahwa pada saat itu bukan disana tempat yang aku maksud, namun tempat yang akan aku tuju, disana aku takkan membutuhkan mata untuk melihatnya, maka dari itu aku meninggalkannya untuk kakak supaya bisa digunakan untuk melindungi ayah dan ibu. 
aku memohon pada kakak agar mata itu takdigunakan untuk kesedihan namun digunakan untuk melihat keindahan dunia ini.

aku sangat menyayangi kalian semua dan apa yang akakk lihat adalah apa yang saya lihat juga.
selamat tinggal aku akan menunggu kakak disana nantinya, jangan pernah bersedih untukku.



salam adikmu tercinta



Keheningan hatinya memenuhi juga seluruh ruangan itu, airmatanya berhenti menetes dan kemudian berganti dengan sebuah senyum, ia memberitahukan hal itu kepada orag tuanya dan merekapun taidak terlalu bersedih dengan kepergiannya. mereka kini percaya bahwa apa yang terjadi saat ini, apa yang mereka lihat saat ini hanyalah sebuah peralihan saja, dunia yang sebenarnya ada disana, dimana sang adik telah berpulang.
 "berbahagialah mereka yang percaya namun takmelihat , karena merekala yang memiliki kerajaan surga"



TAMAT......


#ryahnt

CERITA "INDAH RENCANA TUHAN"

 
     Kisa seorang anak yang tengah duduk dan merintih kesakitan, ia menahan laparnya, sejak kemarinperutnya tak kunjung terisi hingga siang ini. ia duduk di sudut sebuah ruko kosong yang masisementara mencari pemilik barunya. itu terlihat dari tulisan yang terpampang di depannya "DIJUAL TANPA PERANTARA". Matanya memandangi jalanan yang semakin sore semakin ramai dilalui oleh kendaraan yang semakin menyesakkan dada dengan asap dari kenalpotnya dan membuat panas kota ini semakin hari semakin meningkat.

        Hardin adalah nama panggilannya, sejak kepergian kedua orangtuahnya pada dua tahun lalu,  dia mulai hidup sendiri, hidup yang beberapa bulan ia jalani didalam penampungan korban bencana, membuatnya muak dan kemudian memilih hidup di jalanan kota ini. bencana yang merenggut nyawa kedua orangtuanya, bencana yang merenggut seluruh keluarganya, dan bencana yang membuat hidupnya kini sendiri dan takmemiliki siapa siapa lagi.

       "Hei nak kamu kenapa....? sakit! " tanya sorang perempuan parubaya padanya.
"Aku lapar" jawabnya dengan setengah merintih, ia sangat kelaparan tubuhnya seperti tidak memiliki tenaga lagi walaupun itu hanya untuk sekedar mengeluarkan suara. perempuan itu mengeluarkan sebungkus roti dari dalam kantong belanjaanya, kemudian mengulurkan tangan memberikan roti itu pada Hardin, "ini aku ada makanan kamu boleh makan"  dengan senyum ia membukakan bungkusan dari roti itu dan mendekatkannya ppada tangan anak itu.

        Dengan sigap tangan mungil HHardin menggapainya dan dalam sekejap mulitnya telah mengunya roti isi itu, "hmmm... Roti isi yang sangat besar" gumamnya dalam hati. Hardin tak mampu mengucapkan sepata kata lagi, dia tak mau bicara, matanya memandang setiap sudut dari wajah  perempuan yang ada di hadapannya, ia tak ingin melupakan wajah itu walu hanya setitik kecil pun.ia berjanji pada dirinya akan selalu mengingat wajah itu.

          Takberapa lama kemudian Hardin telah menyelesaika makannya, namun perempuan itu masi saja belum beranjak dati hadapanny, ia masu saja menunggunya, bahkan tatapannya selalu  mengarah pada Hardin tanpa ragu, senyuman yang mneduhkan hati tetap terpancar dari wajahnya, ia bagaikan malaikat penolong yang dikirim Tuhan untuk membernya makan pada saat ini. perempuan itu kemudian kembali mencari sesuatu dari dalam kanong belanjaannya, lalu keudian mengeluarkan sebuah botol air minum, memberikannya kepada Hardin dan berkata, "ini minumnya, nanti kamu tersedak" suara lembutnya masih saja menenangkan hati.


           Setelah pertemuannya dengan perempuan yang baik hati itu, Hardin tertangkap oleh dinas sosial setempat dan kemudian ia dikarantinakan dalam beberapa bulan, namun karena keuletan serta ketekunannya dalam berjuang hidup, seorang pegawai darisana melihat itu dan kemudian membujuknya untuk tinggal bersamanya. Keluarga itu belum memiliki keturunan, sehingga Hardinpun diangkatnya menjadi anak.

            Dengan tinggal bersama orang tua angkatnya Hardin kemudian bersekolah dan dalam belajar ia selalu mendapatkan hasil yang memuaskan, itu juga dikarenakan ketekunan yang ia miliki selama ini. hardin memiliki cita cita yang sangat tinggi, ia ingin menjadi seorang pengusaha yang sukses yang kemudian menjadikan dirinya sebagai penymbang bagi mereka yang kelaparan.


*DUA PULUH TAHUN KEMUDIAN

            dengan segala upaya, ketekunan serta bekal ilmu yang ia miliki Hardi saat ini telah menggapai cita-citanya, ia telah memiliki sebuah Rumah Sakit yang sangat besar dan palng mewah di kota ini, usahanya selam ini sekarang sudah nampak jelas di depan mata.  Namun masih ada hal yang membuat hatinya tidak tenang dengan segala kesuksesan yang dia miliki saat ini.

            Batinnya masih menyimpan sebuah hutang yang sangat besar dan bahkan hutangnya itu tidak adabandingannya dengan apa yang dia miliki saat ini, namun ia tak mengingat hutang apa yang ia miliki itu, yang ia ingat hanya sekelebat wajah yang sangat teduh sering muncul dalam pandangannya, wajah yang tak asing baginya, senyum yang penuh dengan kehangatan, semua tak asing baginya, namun ia hampir melupakan wajah itu.

         Bada suatu hari ia berada di kantornya, dan seperti hari hari biasanya pada pagi hari mengadakan rapat dengan segala unsur dari staf rumahsakit yang ia pimpin dalam rapat yang ia pimpin saat itu seorang dokter mengutarakan sebuah masalah yang begitu rumit dan takdapat ia tangani sendiri, masalah dengan seorang pasien yang mengidap kanker dan keluarganya telah menghabiskan seluruh harta kekayaan mereka demi kesembuhannya.

          Dalam rapat iu Hardin meminta berkas pasien itu untuk kemudian dibawanya pulang, mungkin saja ada jalan untuk menemukan bantuan agar dapat menolong pasien itu. ia kemudian menghubungi beberapa kalegnya yang biasa memberikan bantuan terhadap orang takmampu seperti itu.namun yang aneh saat itu semua kolegahnya takdapat membantunya dan mereka semua sedang menangani dan sedang membantu orang lain. Ia kemudian memutuskan untuk membantu mereka dengan dananya sendiri, ia tak ingin menyianyiaka satu nyawa yang msih memiliki harapan hidup itu untuk dipasrahkan hanya karena masalah biaya.

           Keesokan harinya ia menemui pasien itu, ia dirawat dalam sebuah ruangan yang intensif, keadaannya saat ini suda mulai membaik, namun pihak rumah sakit hendak menghentikan pengobatannya dikarenakan keluarganya telah kehabisan dana untuk pengobatannya.  Entah mengapa ia kembali terbayang sebuah wajah yang teduh itu, wajah yang penuh kelembutan namun ia masih tak mengingat siapa dibalik wajah itu, hatinya meringis kesakitan, sakit yang ia alami saat itu kembali, namun ini bukan karena ia lapar namun pilu hatinya sama sakitnya saat itu.

          Dia takkuasa menahan sakit itu lagi, ia kemudian berlari dari dalam ruangan perwatan itu, meyeruak melewati pintu kedap yang diguankan untuk kamar itu, namun tak ia sangkah wajh yang selalu terbayang, wajah teduh yang sering nampak dalam penglihatannya kini begitu terang dan tepat berada di hadapannya, permpuan yang sudah mulai terlhat rentah tertidur di sebuah kursi di depan uang perawatan itu, tidurnya terlihat pulas dengan tangan melingkar di dadanya, menahan dingin dari pendingin ruangan yang ada di Rumah sakit itu.

          Batinya tertunduk dan hatinya kemudian riang melihat wajah itu, sebuah rasa bahagia kembali terseruak mendapatu wajah itu, ia kemudian meminta seorang suster untuk membawakan sebuah selimut untuknya, dan kemudian menyelimuti malaikat penolongnya itu dengan selimut. ia tak berani membangunkannya , ia tak ingin mengganggu istirahat sang malaikatnya.

         Sebelum perawat itu berlalu ia sempat menayakan orang ini siapa, dan mengapa ia teridur di situ, dan jawaban perawat itu membuat hatinya tercengan bukan main. hatinya kembali teriris malaikat penolongnya adalah ibu dari gadis yang sedang berjuang dari penyakitnya saat ini dalam ruangan itu. Pasien yang akan ia dan stafnya usir jika takmampu membayar biaya pengobatan.

       "Maafkan aku......! aku tidak tau jika itu adalah anda dan aku tidak pernah memperhatikan hal itu, aku bukan anda yang sangat pekah dengan keadaan, namun tenag saat ini aku sudah mengetahuinya, semua akan baik-baik saja. pada saat itu juga ia meminta kepada Stafnya untuk mengurus seluruh administrasinya dan melunasinya, namun dia tak mengiginkan namanya diketahui, ia hanya memberikan sebuah titian surat pada kasirnya untuk disampaikan padanya.


"SEMUA TELAH DIBAYARKAN 20 TAHUN LALU sebuah roti isi dan sebotol air minum" isi suratnya, dan seluruh pelayanan yang diberikan padanya begitu intensif, semua dokter ahli yang bekerja di rumah sakitnya dikerahkan untuk kesembuhan pasien itu, semua karyawan dan stafnya heran dan terkaget kager dengan kengototan sang direktur akan kesembuhan pasien ini. dia tak ingin membuat hati malaikat penolongnya sedih dan takmengiginkan keburukan itu terjadi pada orang terbaik yang pernah ia temui.

        Dalam beberapa bulan kondisi sang pasien semakin membaik dan pada akhirnya, sembuh dai sakitnya, dan saat hendak keluar darisan untuk pulang sang perempuan rentah tadi menanyakan pembayaran yang akan ia lunasi, namun yang dia dapati adalah surat yang tadi Hardin kirim, dia begitu kaget dan takbisa mengungkapkan sepata katapun, ia mencoba mengingat kejadian duapuluh tahun sialam dimana ia memberika sebungkus roti pada seorang anak gelandangan yang tengah kelaparan. dia masih mengingat wajah polos anak itu, tatapan yang tegas yang ia miliki.

     Perempuan itu hendak mengucapkan terimakasih pada orag yang telah menolong mereka, kemudian bertanya pada perawat bahwa siapa yang telah melunasinya, namun ia takmau mengungkapkan identitasnya, dan dengan membujuk beberapa dari mereka akhirnya diketahui pula lah bahwa orang itu adalah sang direktur rumah sakit itu sendiri. "dia dalah bapak Hardin pemilik dan direktur rumahsakit ini" 

       Anak perempuan yang telah sembuh dari penyakitnya juga merasa sangat dekat dengan sosok yang menolongnya itu, dan ia ingin sekali menemuinya. dengan berhari hari saling berusaha akhirnya mereka saling dipertemukan. Hati Hardin yang pada saat pertama melihat perempuan itu terbaring datas tempat tidur rumah sakit yang berkecamuk disebabkan oleh rasa cinta yang terbersit begitusaja kini semakin membara dengan pertemuan itu. bukan hanya utang budi pada sang malaikat penolonya yang membuatnya memberikan segala kemampuan yang ia miliki untuk menolongnya namun juga perasan cinta itu.

      Ia takperah merencanakan untuk ditolong oleh seorang ibu aat dia lapa, ia juga takpernah merencanakan untuk membalas kebaikan hati sang ibu saat dia sedang tertimpa musibah dan ia juga takpernah merencanakan untuk jatuh cinta pada anak perempuan malaikat penolongnya, namun Tuhan memiliki Rencana Yang Sangat indah dibalik semua kisa yang Ialalui. seluru kehidupannya dia hadapi dengan segala ketekunan dan tanpa mengeluh sdikitpun, bahkan saat dirinya di ambang kehancuran saat ia meringis kelaparan ataupun saat dirinya sedang dalam keadaan tengah memuncak sebuah kesuksesan, ia tidak pernah lupa akan menolong orang lain dengan tulus.

      Kehidupannya selanjutnya adalah berbahagia bersam orang yang ia cintai, saling memadu kasih dan seluruh cobaan dan segala rintangan yang ia hadapi selama ini, kini takkan membatnya goyah dan memantapkan diri dengan kebahagiaan yang indan bersama sebuah keluarga yang ia akan bangun dengan rasa cinta.

TAMAT........


#ryahn

CERPEN ,"CINTA YANG SEJATI"


Suatu ketika seorang pemudah memutuskan untuk pergi mncari kehidupan baru,
ia kemudian pergi ke negri orang, merantau dan menempuh hidup baru di tempat tujuannya.ia kemudian meminta restu kepada orang tuahnya, kemudian ia berangkat merantau di negri orang`

       Ia kemudian berjalan melewati banyak negri. berjalan jauh melintasi bagai macam kehidupan cobaan bahkan godaan . dan sampailah ia pada sebuah negri yang begitu banyak orang yang sangat ramah dan baik hati dan takmemandang latar belakang seseorang, ia kmudian sangat tertarik dan menetap disana.

        Dia kemudian memutuskan menuntut ilmu pada sebuah perguruan di tepat itu, setiap hari belajar dan menuntut ilmu disana, dan pada sustu ketika ia berjalan menuju tempat ia menuntut ilmu, lalu ia bertemu dengan seorang gadis, parasnya sangat teduh dan begitu menyenangkan. gadis yang sangat cantik menurutnya.

       Kemudian merka berkenalan dan berteman.seiring berjalannya waktu mereka semakin akrab dan tak sungkan lagi bertegur sapa ketika bertemu bahkan sangat  dekat sehingga orang yang baru saja melihat tingkah merka akan menyangkah bahwa mereka memiliki perasaan yag berbedah.

       Namun nadin memiliki pikiran yang sangat sederhana terhadap hubungan pertemanan atara dirinya dengan dony, dia mengangap hubungan mereka hanya sebatas berteman saja, dan dia sangat menghargai dony sebangai sahabatnya sebagai seorang yang sangat baik dan perhatian padanya.
dan dia pun selalu memposisikan dirinya secara wajar dalam berteman dengan dony.
    
      Dony memiliki banyak teman laki laki baik itu di perguruannya, dan juga di dalam masyarakat, ia dikenal banyak orang dalam masyarakat dikarenakan ia sangat pandai bergaul dan begitu santun kepada semua orang yang dia jumpai.etikat baiknya lah itu juga yang membuat orang orang segan dan hormat padanya.

     suatu ketika dony mengadakan acara ulang tahun di rumah yang ia tempati tinggal dan mengundang semua teman temannya, diundangnya juga nadin datang pada acaranya itu. acara harinya sangat meriah, mereka bersenang senag semalaman suntuk, namun ketika subuh datang nadin meminta dony engantarnya pulang.

dalam perjalanan pulang mereka bercerita panjang lebbar, tentang pengalaman merka masing masing.
dony menceritakan pengalamannya hingga bisa sampai pada, daerah dimana ia berada sekarang. sampailah mereka pada topik dimana mereka membicarakan perasaan masing masing, nadin kemudian menayakan seorang sahabat dony, nadin kemudian mengutarakan kekagumannya padateman dony itu.

namun dony ternyata juga diam diam menyimpan perasaan pada nadin selama ini, dony juga sangat mngagumi nadinbahkan sampai saat itu ia sangat mencintai nadin dengan tulus, namun dia selama ini tak ingin merusak persahabataannya degan nadin dan dia menyimpan dalam daalam perasaan itu didalam hatinya. sepanjang perjalanan dony memacu motornya dengan kecpatan yang tak wajar, dan akhirnya mereka sampai di rumah nadin. dengan perasaan seribu kecewa dony kembali dari rumah nadin tanpa sepata kata pun dikarenakan kekecewaannya pada nadin yag tak membalas perasaannya selma ini.


pada saat itu nadin tidak tahu tentang perasaan dony padanya, dia hanya menganggap dony sebagai teman akrabnya. nadin takpernah punya prasaan khusus pada dony. namun tingkah dony setelah kejadian semaalam sangat berubah dan tak seperti dahulu lagi, hingga seuatu ketika dony tau bahwa kini nadin kini pacaran sengan sahabatnya itu, perasan dony sangat terpukul dan iasangat putus asah dengan berita itu.

dony kini tak menghiraukan lagi nadin, biarun nadin masih perhatian padanya namun doni menjaga jarak denganya, dony takmau lagi merespon perhatian dari nadin bahkan telfon dan sms dari nadin. spertiya ia membiarkan kekecewaan membelenggu hatinya dan  justru membuatnya mulai membenci nadin.

hingga suatu hari ia mendengar kabar bahwa nadin sakit dan  penyakitnya sangat perah, ia di fonis penyaki yang mematikan. dony kembali terpukul dan sangat menyesali pbuatan dan tindakannya kepada nadin. ia sangat terpukul dengan perasaan bersalahnya kini.

dengan penyesalan itu ia menuju rumah sakit tempat ndin di rawa, sesampainya di sana ia melihat nadin tergolek lemah di atas ranjang perawatan,
nadin mengetahui kedatangan dony saat itu, nadin yang tergolek lemah memandangnya dengan mata berkaca kaca.
dony bergerak mendekati nadin, ia berada di samping tempat tidur nadin dan kini nadin meraih tangannya yang gemetaran dengan usaha yang sekian berat nadin akhirnya bisa meraih tangan dony dan ia mulai berkata`

kau begitu baik bagiku, aku tak sanggup melihatmu kecewa dan hancur seperti ini.
aku juga takut menyakiti hatimu, aku sangat menakutkan segala hal yang dapat membuatmu kecewa. aku tau dengan keadaan ku saat ini kau takkan bahagia denganku, jika kita bersama, kita tidak akan bersama dony. walaupun sebesr apapun perasaan yang aku miliki padamu itu takkan sanggup untuk menggatikan penyesalanku jika membiarkanmu berharap pada diriku yang sisa hidupnya tinggal menghitung hari kini.

nadin dengan suara terbata bata mengungkapkan erasaannya tang sesungguhnya kepada donny. dia sebenrnya menyukai donny sejak mereka pertama mereka bertemu, namun karena penyakit ya g ia derita itu ia membunuh perasaannya kepada dony, dan mecoba membatasi diri dengan hanya berteman dengannya. namun perasaan itu mala semakin hari semakin bertumbuh bahkan tak bisa ia atasi lagi, dan akhirnya pada saat mereka pulang dari pesta ulngtahun dony di malam itu ia menemukan cara untuk menjauhkan dony darinya, ya itu ia mencoba mendekati di dan menyatakan kekagmannya padasahabat donny. ;bahkan ia encoba menipu dony dengan membuat dirinya dan sahabatnya pacarn, padahal itu ia telah rencanakan setelah menceritakan tentang dirinya pada teman dony itu. mereka kemudian sepakat untuk menyusun rencana agar dony bisa melupakan prasananya pada nadin.

dengan rencana itu nadin berharapitu akn memudahkan dony melupakannya kelak jika ia pergi, namun perasaan takkan bisa di bohongi sampai kapan pun ketulusan takkan bisa dikalahkan oleh kebohongan.

setelah menjelaskan itu nadin kemudian perlahan menghembuskan nafas terakhirnya dengan tenang, dimana tangannya masih tergenggam dengan erat oleh dony yang kini mulai meneteskan air mata.


TAMAT......